Senin, 28 Maret 2011

Bahasa Bayi


Menjadi seorang ibu adalah hal terindah dalam hidupku, melihat wajah bayi mungil yang keluar dari rahimku setelah perjuangan selama 9 bulan membawanya kemanapun aku pergi, tiap pagi mengalami morning sickness ketika melewati trimester pertama, mengalami gerakan-gerakan dan tendangan-tendangannya saat memasuki trimester kedua, bahkan kontraksi-kontraksi pada akhir masa kehamilanku.
Dan ketika saat dia dilahirkan, rasa sakit yang teramat sangat kurasakan, tapi aku menikmatinya karena aku tahu bahwa aku akan mendapatkan buah hatiku yang kutunggu-tunggu dan aku akan menjadi seorang ibu..sesakit apapun, tetap kusyukuri karena inilah perjuangan seorang ibu...

Ketika lahir ke dunia, bayi punya bahasanya sendiri, bayi punya cara sendiri untuk mengungkapkan perasaan yang ingin dia rasakan. Dan terkadang kita tidak mampu memahaminya, meski kita adalah ibu kandungnya.
Itu yang dulu kurasakan ketika anak pertamaku lahir, aku sempat dilanda kebingungan setiap kali anakku menangis. Ketika dia menangis, aku coba memberinya susu, tapi dia justru memuntahkannya. Atau pada satu ketika dia menangis, aku menggendongnya karena kupikir dia lelah berbaring, tapi tangisannya tak berhenti. Dan aku lelah, terkadang tangisanku tak bisa kutahan, amarahku tak terbendung, dan akhirnya suami dan orang-orang di rumah menjadi sasaran kekesalanku.

Semakin lama aku baru mengerti bahwa tangisan bayi itu ada maknanya, bahkan bahasa itu sudah menjadi bahasa universal. Baik keturunan Jawa, Madura, Sunda, Amerika, China, Jepang, ataupun Afrika, bahasa bayi itu sama, arti tangisannya sama. Semua itu aku tahu ketika aku menonton acara televisi Oprah Winfrey Show di suatu televisi swasta ( www.oprah.com/oprahshow ). Dan setelah aku mencari informasi lewat internet, aku pun tahu bahwa bahasa bayi bisa dipelajari.

Ada 5 bahasa tangisan dasar bayi yang perlu dimengerti, yaitu: (www.dunstanbaby.com)
  1. "neh" dengan penekanan lidah pada langit-langit mulut, dan terdapat pola pada tangisannya yaitu menangis-berhenti untuk mengambil nafas-menangis lagi, kadang diikuti dengan gerakan menghisap jari berarti bayi kita sedang lapar dan minta segera diberi makan atau minum susu, jika menangisnya keras berarti menandakan dia sangat lapar
  2.  "heh" dengan penekanan huruf , biasanya diawali dengan tangisan pelan semakin lama semakin keras, berarti bayi kita sedang tidak nyaman dan ingin kita mengganti popok atau diaper nya
  3. "owh" dengan mulut membentuk huruf O, berarti bayi kita mengantuk atau lelah dan ingin segera ditimang-timang agar tidur
  4. "eairh" biasanya diikuti dengan jeritan dan periodik dan gerakan tangan kearah perut kadang disertai dengan buang angin, itu berarti bayi kita sedang mengalami perut kembung. Usapkan minyak telon perlahan pada perutnya akan membantunya merasa nyaman kembali
  5. "eh" hampir mirip dengan "heh" atau "neh" tapi tidak ada penekanan, ini berarti bayi kita ingin bersendawa, biasanya diucapkan setelah minum susu atau saat perut kosong. Pada saat ini, gendong dengan posisi berdiri dan tepuk-tepuk punggungnya secara perlahan sampai dia bersendawa
Umumnya 5 bahasa tangisan dasar ini terdengar pada bayi usia 0-6 bulan, dan semakin lama akan semakin jelas. Namun bahasa tangisan ini tidak hanya ada 5 tapi bermacam-macam, dan itu adalah tugas kita sebagai ibu untuk memahaminya. Hanya ibu yang mampu memahami dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh buah hati kita, karena ada ikatan batin yang tidak mampu diungkapkan oleh ilmu apapun, yang pasti kita harus lebih sabar untuk selalu memahami keinginan dan perasaan bayi kita, karena kesabaran itu pula yang akan dirasakan oleh bayi kita.

Semoga tulisan kecil ini memberikan sedikit ilmu untuk kita dan membantu para ibu muda untuk lebih memahami perasaan buah hati kita...tetap semangat ya ibu-ibu....

Minggu, 05 September 2010

belajar jadi ibu rumah tangga


Pekerjaanku saat ini adalah ibu rumah tangga sejati,tak pernah kusesali sama sekali,karena pekerjaan ini justru lebih berat dari seorang wanita karier setingkat manajer (hehehe...iya po??). 24 jam sehari rasanya masih kurang untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga,mulai dari beres2 rumah sampai ngurus anak....bahkan waktu tidurpun menjadi berkurang....inilah jadwal pekerjaanku setiap hari
1. bangun jam 5 pagi,langsung mandi, sholat subuh, baru nyiapin sarapan bwt suami...
2. jam 6 pagi, siap2 mandiin si kecil dan ngurusin semua kebutuhannya
3. setelah suami berangkat kerja jam 7....sudah berderet pekerjaan menunggu...mulai nyuci baju (tinggal cemplung ke mesin cuci sih hihihi), trus disambi nyapu (+ngepel 2/3 hari sekali)...
4. belanja....nyiapin masakan,nyuapin si kecil, jemur pakaian, beres2 rumah....
5. sore setelah suami pulang kerja, nyiapin makan malam, cuci2 piring, nyetrika baju, nidurin si kecil...

sepertinya ooooo cuma gitu aja tho...tapi kalo dah punya anak (apalagi masih bayi),itu tidak terlihat mudah....kalo si kecil rewel,ngantuk, atau lagi manja pengen ditemenin maen rasanya pekerjaan itu gak punya cukup waktu untuk mengerjakannya....

meski kadang masih sempet fesbukan atau tidur siang, itu semua kulakukan kalo si kecil lagi tidur juga, bahkan ketika si kecil tidur kadang kucuri2 waktu keluar sebentar ke toko...tidur siangpun walau cuma 10 menit itu rasanya sudah cukup...

keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga sejati ini juga bukan keputusan yang mudah,banyak godaan dan halangannya...terutama dari mamaku....maklumlah sejak aq lahir,aku ga pernah lepas dari yang namanya pembantu,dirumah tinggal panggil "bibik....ambilin sepatu","bibik....siapin makan" mau apa aja tinggal perintah....rasanya gak mungkin seorang "putri" bisa hidup tanpa pembantu (itulah pikiran keluargaku ketika aku memutuskan untuk tidak memakai pembantu). Tapi buat aku, ini bukan hal mengagetkan,karena selama aku kuliah di jogja selama beberapa tahun, semua itu sudah aku kerjakan sendiri tanpa bantuan pembantu....jadi kalo sekarang aku memutuskan untuk melakukan semua ini sendiri, aku sudah siap....Alhamdulillah aku punya suami yang amat sangat pengertian, dia tidak pernah protes jika ternyata dia dapet sms dari aku "yah,aku gak bisa masak.." atau lihat rumah kayak kapal pecah krn tidak sempat kubereskan hehehe...

sebulan....dua bulan...tiga bulan...dan sekarang sudah hampir setahun, aku bisa membuktikan pada keluargaku bahwa aku mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga tanpa bantuan pembantu....semua aku bikin gampang dan santai aja, kalo emang lagi gak bisa masak, ya tinggal beli makan di warung aja...atau kalo lagi capek dan males nyetrika, yang penting baju kerja suami sudah kusetrika rapi jali....bahkan kalo suami lagi libur,dia gak segan2 bantu nyapu, ngepel, atau nguras kamar mandi....

tapi mungkin nanti lain ceritanya kalo aku sudah bekerja diluar, mau tidak mau aku harus pakai PRT, paling tidak untuk momong daffa (kan ga mungkin kubawa ketempat kerja tho??). Tapi sekarang,aku ingin menikmati peranku sebagai ibu dan istri seutuhnya untuk keluargaku, mengurus suami dan anak dengan tanganku sendiri....and i love it

terimakasih untuk suamiku atas semua pengertianmu.....
kebanggaanku untuk anakku tersayang, daffa, atas senyum dan tawamu saat lelah dan sedihku...
i love u so much

Ketika kurasakan 1001 sakit itu

perempuan...kodratnya melahirkan,mengurus, dan membesarkan anak...tp perjuangan itu diawali dengan harus merasakan sakit yg luar biasa hebatnya, pengorbanan yang tak ternilai harganya....

pagi itu sabtu 6 des 2008, terasa ada yang aneh di pinggang belakangku, sakit yang tak tertahankan, bahkan untuk turun dari tempat tidur saja rasanya aku tak mampu...kubangunkan suami yg masih terlelap karena baru datang dr luar kota tengah malam,akhirnya dia menuntunku ke kamar mandi mengambil air wudlu untuk sholat subuh...sholat subuh pun aku lakukan sambil duduk...sekitar jam 8 pagi aku berangkat ke RS untuk kontrol rutin,setelah diperiksa ternyata aku sudah pembukaan 2, kalo lancar malam harinya aku bisa melahirkan....aku putuskan pulan yg harus rela g dulu untuk mengambil barang2 keperluanku (yg sudah kusiapkan sejak seminggu sebelumnya)...waktu terus berlalu, dengan pinggang yang sakit dan kontraksi perut yang makin hebat (10 kali per menit)...ternyata pembukaannya gak nambah2 (ya Allah,kuatkanlah...)

esok harinya minggu 7 des 2008, akhirnya mama memutuskan membawaku ke RS karena denyut jantung bayi terdengar lemah (dengan sakit pinggang yg sama hiks3x)...tp sesampainya disana, pembukaan masih tetep 2 gak nambah2...dan akhirnya diputuskan untuk opname di RS biar lebih mudah di observasi dan dikontrol dokternya...suamiku yg setia mendampingiku, harus ikut merasakan sakit di sekujur tubuhnya karna tiap kali kontraksi itu datang, tubuhnya harus rela kuremas sekuat tenaga he5x (makasih ya sayang)...semalaman itu aku gak bisa tidur karena kontraksi lebih sering, begitu pula suamiku, sampai akibatnya suamiku harus telat sholat idul adha (8 des 2008)...maaf y sayang,demi istri dan anak kan??he5x...

tanggal 8 des 2008 itu, pembukaan cuma nambah ke pembukaan 3 (lama ya??), dokter Dita menyarankan 2 opsi, ceasar atau induksi....duh kok ga ada yg enak seh?? aku memang amat sangat gak menginginkan ceasar kecuali jika dari awal sudah ada kelainan dg kandunganku,tp karna semua faktor untuk ceasar tidak terpenuhi olehku,hanya pembukaannya aja yg lambat, aku keukueh buat persalinan normal...kan gak lucu kalo ditanya, kenapa ceasar?? "gak tahan sakit"...sore harinya aku harus rela ditinggal suami kembali ke Pasuruan,krna harus bekerja....tp dia bilang,kalo sewaktu2 mau melahirkan,dia cepat2 dihubungi...

selasa 9 des 2008...pagi itu lagi2 aku dikontrol,ternyata pembukaan masih 3 (masyaAllah...lamaaa), aku disarankan untuk jalan2 di sekitar RS, akhirnya dengan menahan sakit di pinggang dan kontraksi yg makin cepat,aku jalan2 ditemenin papa (krn suami hrs kerja hiks5x)...entah percaya atau gak, temen mama ada yg bawa rumput fatimah, aku disuruh minum airnya dan alhamdulillah jam 1 siang dikontrol lg ternyata sudah pembukaan 5...langsung kutelpon suamiku kalo aku akan melahirkan sore ini....

jam 3 sore,kontraksi makin cepat (20 kali per menit), sudah masuk pembukaan 8, akhirnya dokter Dita memutuskan untuk menginduksi (ya Allah,makin sakit....),air ketuban juga sudah pecah...akhirnya jam 1/2 6 pembukaan sudah lengkap (makin sakit...!!!!!!), ngeden,ngeden,ngeden....dannnn..........oek oek oek....jam 17.55 wib, seorang bayi mungil, cowok cakep pula lahir ke dunia...alhamdulillah, subhanallah, Allahhuakbar....kuberi nama Daffaibara Q Aquilla Latif

Perjuangan ini belum usai....bayi harus kurawat sampai jadi anak sehat, akhirnya menjadi manusia yg berguna...amin