Menjadi seorang ibu adalah hal terindah dalam hidupku, melihat wajah bayi mungil yang keluar dari rahimku setelah perjuangan selama 9 bulan membawanya kemanapun aku pergi, tiap pagi mengalami morning sickness ketika melewati trimester pertama, mengalami gerakan-gerakan dan tendangan-tendangannya saat memasuki trimester kedua, bahkan kontraksi-kontraksi pada akhir masa kehamilanku.
Dan ketika saat dia dilahirkan, rasa sakit yang teramat sangat kurasakan, tapi aku menikmatinya karena aku tahu bahwa aku akan mendapatkan buah hatiku yang kutunggu-tunggu dan aku akan menjadi seorang ibu..sesakit apapun, tetap kusyukuri karena inilah perjuangan seorang ibu...
Ketika lahir ke dunia, bayi punya bahasanya sendiri, bayi punya cara sendiri untuk mengungkapkan perasaan yang ingin dia rasakan. Dan terkadang kita tidak mampu memahaminya, meski kita adalah ibu kandungnya.
Itu yang dulu kurasakan ketika anak pertamaku lahir, aku sempat dilanda kebingungan setiap kali anakku menangis. Ketika dia menangis, aku coba memberinya susu, tapi dia justru memuntahkannya. Atau pada satu ketika dia menangis, aku menggendongnya karena kupikir dia lelah berbaring, tapi tangisannya tak berhenti. Dan aku lelah, terkadang tangisanku tak bisa kutahan, amarahku tak terbendung, dan akhirnya suami dan orang-orang di rumah menjadi sasaran kekesalanku.
Semakin lama aku baru mengerti bahwa tangisan bayi itu ada maknanya, bahkan bahasa itu sudah menjadi bahasa universal. Baik keturunan Jawa, Madura, Sunda, Amerika, China, Jepang, ataupun Afrika, bahasa bayi itu sama, arti tangisannya sama. Semua itu aku tahu ketika aku menonton acara televisi Oprah Winfrey Show di suatu televisi swasta ( www.oprah.com/oprahshow ). Dan setelah aku mencari informasi lewat internet, aku pun tahu bahwa bahasa bayi bisa dipelajari.
Ada 5 bahasa tangisan dasar bayi yang perlu dimengerti, yaitu: (www.dunstanbaby.com)
- "neh" dengan penekanan lidah pada langit-langit mulut, dan terdapat pola pada tangisannya yaitu menangis-berhenti untuk mengambil nafas-menangis lagi, kadang diikuti dengan gerakan menghisap jari berarti bayi kita sedang lapar dan minta segera diberi makan atau minum susu, jika menangisnya keras berarti menandakan dia sangat lapar
- "heh" dengan penekanan huruf , biasanya diawali dengan tangisan pelan semakin lama semakin keras, berarti bayi kita sedang tidak nyaman dan ingin kita mengganti popok atau diaper nya
- "owh" dengan mulut membentuk huruf O, berarti bayi kita mengantuk atau lelah dan ingin segera ditimang-timang agar tidur
- "eairh" biasanya diikuti dengan jeritan dan periodik dan gerakan tangan kearah perut kadang disertai dengan buang angin, itu berarti bayi kita sedang mengalami perut kembung. Usapkan minyak telon perlahan pada perutnya akan membantunya merasa nyaman kembali
- "eh" hampir mirip dengan "heh" atau "neh" tapi tidak ada penekanan, ini berarti bayi kita ingin bersendawa, biasanya diucapkan setelah minum susu atau saat perut kosong. Pada saat ini, gendong dengan posisi berdiri dan tepuk-tepuk punggungnya secara perlahan sampai dia bersendawa
Semoga tulisan kecil ini memberikan sedikit ilmu untuk kita dan membantu para ibu muda untuk lebih memahami perasaan buah hati kita...tetap semangat ya ibu-ibu....